Seiring meningkatnya kesadaran lingkungan dan ekspektasi konsumen terhadap keberlanjutan, industri kosmetik merespons tuntutan ini. Tren utama dalam kemasan kosmetik di tahun 2024 adalah penggunaan bahan yang dapat terurai secara hayati dan dapat didaur ulang. Hal ini tidak hanya mengurangi polusi lingkungan, tetapi juga membantu merek membangun citra ramah lingkungan di pasar. Berikut beberapa informasi dan tren penting seputar bahan yang dapat terurai secara hayati dan dapat didaur ulang dikemasan kosmetik.
Bahan yang Dapat Terurai Secara Hayati
Bahan biodegradable adalah bahan yang dapat diurai oleh mikroorganisme di lingkungan alami. Bahan-bahan ini terurai menjadi air, karbon dioksida, dan biomassa dalam jangka waktu tertentu dan berdampak rendah terhadap lingkungan. Berikut adalah beberapa bahan biodegradable yang umum:
Asam polilaktat (PLA): PLA adalah bioplastik yang terbuat dari sumber daya terbarukan seperti pati jagung atau tebu. Tidak hanya memiliki biodegradabilitas yang baik, PLA juga terurai dalam lingkungan pengomposan. PLA umumnya digunakan dalam pembuatan botol, stoples, dan kemasan tabung.
PHA (Polyhydroxy fatty acid ester): PHA adalah kelas bioplastik yang disintesis oleh mikroorganisme, dengan biokompatibilitas dan biodegradabilitas yang baik. Bahan PHA dapat terurai di lingkungan tanah dan laut, menjadikannya bahan kemasan yang sangat ramah lingkungan.
Bahan berbasis kertas: Menggunakan kertas olahan sebagai bahan kemasan juga merupakan pilihan yang ramah lingkungan. Dengan tambahan lapisan tahan air dan minyak, bahan berbasis kertas dapat digunakan sebagai alternatif plastik tradisional untuk berbagai macam kemasan kosmetik.
Bahan yang Dapat Didaur Ulang
Bahan daur ulang adalah bahan yang dapat didaur ulang setelah digunakan. Industri kosmetik semakin banyak menggunakan bahan daur ulang untuk mengurangi dampak lingkungannya.
PCR (Daur Ulang Plastik): Material PCR adalah plastik daur ulang yang diproses untuk menghasilkan material baru. Penggunaan material PCR mengurangi produksi plastik baru, sehingga mengurangi konsumsi sumber daya minyak bumi dan produksi sampah plastik. Misalnya, banyak merek mulai menggunakan material PCR untuk memproduksi botol dan wadah.
Kaca: Kaca adalah bahan yang sangat mudah didaur ulang dan dapat didaur ulang berkali-kali tanpa mengurangi kualitasnya. Banyak merek kosmetik kelas atas memilih kaca sebagai bahan kemasan mereka untuk menekankan keramahan lingkungan dan kualitas tinggi produk mereka.
Aluminium: Aluminium tidak hanya ringan dan tahan lama, tetapi juga memiliki nilai daur ulang yang tinggi. Kaleng dan tabung aluminium semakin populer dalam kemasan kosmetik karena melindungi produk dan dapat didaur ulang secara efisien.
Desain dan inovasi
Untuk meningkatkan penggunaan bahan yang dapat terurai secara hayati dan dapat didaur ulang, merek tersebut juga telah memperkenalkan sejumlah inovasi dalam desain kemasan:
Desain modular: Desain modular memudahkan konsumen untuk memisahkan dan mendaur ulang komponen kemasan yang terbuat dari berbagai bahan. Misalnya, memisahkan tutup dari botol memungkinkan setiap bagian didaur ulang secara terpisah.
Sederhanakan pengemasan: Mengurangi jumlah lapisan dan material yang tidak perlu dalam pengemasan akan menghemat sumber daya dan memudahkan daur ulang. Misalnya, dengan menggunakan satu material atau mengurangi penggunaan label dan pelapis.
Kemasan isi ulang: Semakin banyak merek yang memperkenalkan kemasan produk isi ulang yang dapat dibeli konsumen untuk mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai. Misalnya, produk isi ulang dari merek seperti Lancôme dan Shiseido sangat populer.
Penggunaan material biodegradable dan daur ulang dalam kemasan kosmetik bukan hanya langkah penting untuk mematuhi tren lingkungan, tetapi juga cara penting bagi merek untuk mencapai tujuan keberlanjutan mereka. Seiring kemajuan teknologi dan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap lingkungan, solusi kemasan ramah lingkungan yang lebih inovatif akan bermunculan di masa depan. Merek harus secara aktif mengeksplorasi dan mengadopsi material serta desain baru ini untuk memenuhi permintaan pasar, meningkatkan citra merek, dan berkontribusi pada perlindungan lingkungan.
Dengan berfokus pada tren dan inovasi ini, merek kosmetik dapat menonjol dari persaingan sekaligus mendorong industri secara keseluruhan ke arah yang lebih berkelanjutan.
Waktu posting: 22 Mei 2024