Bagi kebanyakan orang, kosmetik dan produk perawatan kulit merupakan kebutuhan hidup, dan cara mengelola botol kosmetik bekas juga merupakan pilihan yang harus dihadapi setiap orang. Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlindungan lingkungan, semakin banyak orang yang memilih untuk mendaur ulang botol kosmetik bekas.
1. Cara mendaur ulang botol kosmetik
Botol losion dan stoples krim yang kita gunakan sehari-hari dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis sampah berdasarkan bahannya. Kebanyakan terbuat dari kaca atau plastik. Dan semuanya dapat didaur ulang.
Dalam perawatan kulit atau tata rias sehari-hari, kita kerap kali menggunakan sejumlah alat kosmetik kecil, seperti kuas rias, bedak, cotton bud, bando, dan sebagainya. Semua itu tergolong sampah lainnya.
Tisu basah, masker wajah, perona mata, lipstik, maskara, tabir surya, krim kulit, dan lain-lain. Produk perawatan kulit dan kosmetik yang umum digunakan ini termasuk dalam sampah lainnya.
Namun perlu dicatat bahwa beberapa produk perawatan kulit atau kosmetik yang telah kedaluwarsa dianggap sebagai limbah berbahaya.
Beberapa cat kuku, penghapus cat kuku, dan cat kuku dapat menyebabkan iritasi. Semuanya merupakan limbah berbahaya dan memerlukan penanganan khusus untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan dan lahan.
2. Permasalahan yang dihadapi dalam daur ulang botol kosmetik
Sudah diketahui umum bahwa tingkat daur ulang botol kosmetik rendah. Bahan kemasan kosmetik rumit, sehingga daur ulang botol kosmetik akan sulit. Misalnya, kemasan minyak esensial, tetapi tutup botolnya terbuat dari karet lunak, EPS (busa polistirena), PP (polipropilena), pelapisan logam, dll. Badan botol terbagi menjadi kaca transparan, kaca warna-warni, label kertas, dll. Jika Anda ingin mendaur ulang botol minyak esensial kosong, Anda perlu memilah dan memilah semua bahan ini.
Bagi perusahaan daur ulang profesional, daur ulang botol kosmetik merupakan proses yang rumit dan berbiaya rendah. Bagi produsen kosmetik, biaya daur ulang botol kosmetik jauh lebih tinggi daripada memproduksi yang baru. Secara umum, botol kosmetik sulit terurai secara alami, sehingga menyebabkan polusi pada lingkungan ekologi.
Di sisi lain, beberapa produsen kosmetik palsu mendaur ulang botol-botol kosmetik ini dan mengisinya dengan produk kosmetik berkualitas rendah untuk dijual. Oleh karena itu, bagi produsen kosmetik, mendaur ulang botol-botol kosmetik tidak hanya merupakan upaya perlindungan lingkungan tetapi juga bermanfaat bagi kepentingan mereka sendiri.
3. Merek-merek besar memperhatikan daur ulang botol kosmetik dan kemasan yang berkelanjutan
Saat ini, banyak merek kecantikan dan perawatan kulit yang aktif mendaur ulang botol kosmetik, seperti Colgate, MAC, Lancome, Saint Laurent, Biotherm, Kiehl's, L'Oreal Paris Salon/Cosmetics, L'Occitane, dan sebagainya.
Saat ini, banyak merek kecantikan dan perawatan kulit yang aktif mendaur ulang botol kosmetik, seperti Colgate, Shulan, Mei Ke, Xiu Li Ke, Lancome, Saint Laurent, Biotherm, Kiehl's, Yu Sai, L'Oreal Paris Salon/Cosmetics, L'Occitane, dan sebagainya.
Misalnya, hadiah Kiehl's untuk kegiatan daur ulang botol kosmetik di Amerika Utara adalah mengumpulkan sepuluh botol kosong untuk ditukar dengan satu produk ukuran perjalanan. Kemasan produk MAC apa pun (termasuk lipstik, pensil alis, dan kemasan kecil lainnya yang sulit didaur ulang) dapat ditukar di konter atau toko mana pun di Amerika Utara, Hong Kong, Taiwan, dan wilayah lainnya. Setiap 6 kemasan dapat ditukar dengan satu lipstik ukuran penuh.
Lush selalu menjadi pemimpin industri dalam kemasan ramah lingkungan, dan sebagian besar produknya tidak dikemas. Stoples hitam produk cair/pasta ini berisi tiga masker dan Anda dapat menggantinya dengan masker Lush.
Innisfree mendorong konsumen untuk membawa kembali botol kosong ke toko melalui teks yang tertera pada botol, dan mengolahnya menjadi kemasan produk baru, benda dekoratif, dll. setelah dibersihkan. Hingga tahun 2018, 1.736 ton botol kosong telah didaur ulang.
Dalam 10 tahun terakhir, semakin banyak produsen kemasan yang bergabung dengan jajaran yang mempraktikkan “perlindungan lingkungan 3R” (Gunakan kembali daur ulang, Kurangi penghematan energi dan pengurangan emisi, Daur ulang daur ulang)
Selain itu, bahan pengemasan yang berkelanjutan secara bertahap mulai terwujud.
Dalam industri kosmetik, perlindungan lingkungan bukan sekadar tren, melainkan faktor krusial dalam perkembangan industri. Hal ini membutuhkan partisipasi dan praktik bersama dari berbagai pihak, termasuk regulasi, perusahaan, dan konsumen. Oleh karena itu, daur ulang botol kosmetik kosong membutuhkan promosi bersama dari konsumen, merek, dan seluruh lapisan masyarakat agar pembangunan berkelanjutan dapat terwujud.
Waktu posting: 21-Apr-2022





