Sebagai "lapisan" pertama bagi konsumen untuk memahami produk dan merek, kemasan kecantikan selalu berkomitmen untuk memvisualisasikan dan mewujudkan seni nilai dan membangun lapisan kontak pertama antara pelanggan dan produk.
Kemasan produk yang baik tidak hanya dapat mengoordinasikan bentuk keseluruhan merek melalui warna, teks, dan grafik, tetapi juga secara visual menangkap peluang produk, memiliki dampak emosional pada produk, dan merangsang keinginan pelanggan untuk membeli dan perilaku pembelian.
Dengan munculnya Generasi Z dan maraknya tren-tren baru, konsep dan estetika baru anak muda semakin memengaruhi industri kemasan kosmetik. Merek-merek yang mewakili tren kecantikan mulai melihat perubahan baru.
Tren-tren berikut mungkin menjadi tren utama yang membentuk masa depan desain kemasan dan dapat berfungsi sebagai panduan penting bagi arah masa depan kemasan kecantikan.
1. Meningkatnya produk isi ulang
Dengan berkembangnya konsep perlindungan lingkungan, gagasan pembangunan berkelanjutan bukan lagi tren, melainkan bagian penting dari setiap proses desain kemasan. Apakah perlindungan lingkungan menjadi salah satu pertimbangan yang digunakan anak muda untuk meningkatkan popularitas merek?
2. Sebagai kemasan produk
Untuk menghemat ruang dan menghindari pemborosan, kemasan produk semakin menjadi bagian penting dari produk itu sendiri. "Kemasan sebagai produk" merupakan konsekuensi alami dari dorongan untuk solusi kemasan yang lebih berkelanjutan dan ekonomi sirkular. Seiring perkembangan tren ini, kita dapat melihat perpaduan lebih lanjut antara estetika dan fungsi.
Contoh tren ini adalah Kalender Advent Chanel untuk merayakan seratus tahun wewangian N°5. Kemasannya mengikuti bentuk ikonik botol parfum, yaitu berukuran besar dan terbuat dari bubur kertas cetak ramah lingkungan. Setiap kotak kecil di dalamnya dicetak dengan tanggal, yang secara keseluruhan membentuk sebuah kalender.
3. Desain kemasan yang lebih independen dan asli
Semakin banyak merek yang berkomitmen untuk menciptakan konsep merek mereka sendiri dalam bentuk asli, dan merancang solusi pengemasan yang unik untuk menonjolkan efek merek mereka.
4. Munculnya Desain yang Aksesibel dan Inklusif
Misalnya, beberapa merek telah mendesain huruf Braille pada kemasan luarnya untuk mencerminkan kepedulian yang humanis. Di saat yang sama, banyak merek juga memiliki desain kode QR pada kemasan luarnya. Konsumen dapat memindai kode tersebut untuk mempelajari proses produksi produk atau bahan baku yang digunakan di pabrik, yang memperkaya pemahaman mereka tentang produk dan menjadikannya komoditas favorit bagi konsumen.
Seiring generasi muda konsumen Gen Z secara bertahap menguasai arus utama konsumsi, kemasan akan terus berperan dalam proses mereka berfokus pada nilai. Merek yang mampu memikat hati konsumen melalui kemasan dapat mengambil inisiatif dalam persaingan yang ketat.
Waktu posting: 05-Jul-2023