Apa saja dilema yang dihadapi dalam kemasan isi ulang?

Kosmetik awalnya dikemas dalam wadah isi ulang, tetapi munculnya plastik telah menjadikan kemasan kecantikan sekali pakai menjadi standar. Merancang kemasan isi ulang modern bukanlah tugas yang mudah, karena produk kecantikan bersifat kompleks dan perlu dilindungi dari oksidasi dan kerusakan, serta higienis.

Kemasan produk kecantikan yang dapat diisi ulang harus ramah pengguna dan mudah diisi ulang, termasuk bagi penyandang disabilitas. Kemasan ini juga membutuhkan ruang pelabelan, karena persyaratan FDA mewajibkan bahan dan informasi produk lainnya untuk dicantumkan di samping nama merek.

Konsep daur ulang bumi hijau Hari Bumi dikelilingi oleh bola dunia, pepohonan, daun, dan tanaman di atas latar belakang kertas karton cokelat dengan sungai. Rendering 3D kartun realistis

Data penelitian Nielsen selama epidemi menunjukkan peningkatan 431% dalam pencarian konsumen untuk "parfum yang dapat digunakan kembali", tetapi lembaga tersebut juga menunjukkan bahwa tidak mudah untuk membujuk konsumen agar sepenuhnya meninggalkan kebiasaan lama mereka, atau membujuk merek agar mengadopsi metode pengemasan produk yang lebih canggih.

Mengubah budaya konsumen selalu membutuhkan waktu dan biaya, dan banyak merek kecantikan di seluruh dunia yang berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan masih tertinggal. Hal ini membuka peluang bagi merek-merek yang lincah dan langsung ke konsumen untuk menarik konsumen Gen Z yang peduli lingkungan dengan desain yang lebih berkelanjutan.

Sikat pijat kayu alami dan botol kosmetik kaca dengan latar belakang hijau muda bermotif bunga putih. Perawatan tubuh dan wajah serta spa. Produk kecantikan alami. Minyak pijat. Ruang fotokopi. Flat lay.

Bagi beberapa merek, pengisian ulang berarti konsumen harus membawa botol bekas ke pengecer atau stasiun pengisian ulang untuk diisi ulang. Para pelaku industri juga menekankan bahwa jika orang ingin membuat pilihan yang lebih berkelanjutan, pembelian kedua dengan jumlah produk yang sama seharusnya tidak lebih mahal dari pembelian sebelumnya, dan metode pengisian ulang seharusnya lebih mudah ditemukan untuk memastikan hambatan yang rendah terhadap keberlanjutan. Konsumen ingin berbelanja secara berkelanjutan, tetapi kenyamanan dan harga adalah hal yang fundamental.

Namun, terlepas dari metode penggunaan ulangnya, psikologi konsumen yang cenderung mencoba-coba merupakan hambatan utama dalam mempromosikan kemasan isi ulang. Terdapat beragam produk kosmetik, dan produk-produk baru terus diluncurkan secara berkala. Selalu ada bahan-bahan baru yang menarik perhatian dan menjadi sorotan publik, mendorong konsumen untuk mencoba merek dan produk baru.

Merek perlu beradaptasi dengan perilaku konsumen baru dalam hal konsumsi produk kecantikan. Konsumen saat ini memiliki ekspektasi yang sangat tinggi terhadap kemudahan, personalisasi, dan keberlanjutan. Peluncuran gelombang produk baru yang dirancang dengan mempertimbangkan isi ulang tidak hanya dapat mencegah pemborosan kemasan yang berlebihan, tetapi juga menciptakan peluang baru untuk solusi yang lebih personal dan inklusif.


Waktu posting: 26-Jul-2023